April 19, 2025

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Al-Munawar

Menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan (Paket A Setara SD, Paket B Setara SMP dan Paket C Setara SMA)

Riwayat Pendidikan dan Kiprah Dakwah Gus Iqdam
March 20, 2025 | admin

Riwayat Pendidikan dan Kiprah Dakwah Gus Iqdam

Riwayat Pendidikan dan Kiprah Dakwah Gus Iqdam

Gus Iqdam dikenal sebagai seorang pendakwah yang memiliki pengaruh besar di kalangan santri dan masyarakat umum. Dengan pendekatan dakwah yang santai, tetapi tetap berisi dan mendalam, ia berhasil menarik perhatian banyak orang untuk lebih mendalami ajaran Islam. Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II, Gus Iqdam juga aktif dalam mengembangkan pendidikan berbasis keislaman melalui berbagai majelis ilmu.

Riwayat Pendidikan dan Kiprah Dakwah Gus Iqdam

Selain berperan dalam pendidikan pesantren, ia juga merupakan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, sebuah lembaga pengajian yang didirikan pada Desember 2018. Majelis ini menjadi wadah bagi umat Islam yang ingin memperdalam ilmu agama dengan pendekatan yang penuh hikmah dan kedekatan emosional.

Latar Belakang Pendidikan Gus Iqdam

Seperti banyak ulama dan pendakwah besar lainnya, perjalanan pendidikan Gus Iqdam dimulai dari lingkungan pesantren yang kental dengan nilai-nilai Islam. Berikut adalah perjalanan pendidikannya:

Menempuh Pendidikan di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri

Gus Iqdam menempuh pendidikan agama di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, yang dikenal sebagai salah satu pesantren terkemuka di Indonesia.

Di pesantren ini, ia belajar di bawah bimbingan KH. Muhammad Abdurrahman Kautsar (Gus Kautsar), seorang ulama yang memiliki pemahaman mendalam dalam ilmu fikih, tasawuf, dan tafsir.

Selama di pesantren, Gus Iqdam memperdalam berbagai ilmu Islam, termasuk nahwu, sharaf, hadis, tafsir, dan tasawuf.

Pengalaman belajarnya di pesantren membentuk karakter dakwahnya yang menyejukkan dan mampu menjangkau berbagai kalangan.

Pendalaman Ilmu Keislaman dan Pengaruh Guru-Guru Besar

Selain belajar secara formal di pesantren, Gus Iqdam juga aktif mengikuti berbagai majelis ilmu yang diasuh oleh para ulama besar.

Ia sering berdiskusi dengan ulama-ulama sepuh untuk memperdalam pemahaman keislamannya, terutama dalam akidah Ahlussunnah wal Jama’ah.

Pendidikan yang ia tempuh tidak hanya membentuknya sebagai seorang santri yang alim, tetapi juga seorang pendakwah yang memahami cara menyampaikan Islam dengan pendekatan yang membumi.

Peran dan Kontribusi dalam Pendidikan Islam

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Gus Iqdam mulai berkiprah dalam dunia dakwah dan pendidikan. Ia tidak hanya aktif dalam mengajar di pesantren, tetapi juga membentuk wadah-wadah dakwah yang lebih luas.

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II

Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II, Gus Iqdam membina para santri dengan pendekatan pendidikan Islam yang komprehensif.

Pesantren ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari santri.

Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah

Pada Desember 2018, Gus Iqdam mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah.

Majelis ini menjadi wadah bagi masyarakat umum untuk mempelajari Islam dengan suasana yang nyaman dan penuh kehangatan.

Kajian-kajian dalam majelis ini dikenal mampu memberikan pencerahan bagi banyak orang yang sedang mencari arah dalam kehidupan.

Metode Dakwah yang Modern dan Mudah Diterima

Salah satu keunikan dakwah Gus Iqdam adalah gaya ceramahnya yang santai, tetapi tetap sarat dengan ilmu dan hikmah.

Ia menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat luas, sehingga kajian-kajiannya dapat diterima oleh berbagai kalangan.

Pemanfaatan media sosial juga menjadi bagian penting dalam strategi dakwahnya. Ia sering membagikan ceramah dan kajian Islam melalui YouTube dan Instagram untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Tantangan dalam Dakwah dan Pendidikan

Sebagai seorang pendakwah yang aktif di era digital, Gus Iqdam menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan misinya menyebarkan ajaran Islam.

Menyesuaikan Dakwah dengan Perkembangan Zaman

Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan gaya hidup modern, tantangan utama dalam dakwah adalah bagaimana tetap relevan dan mudah diterima oleh generasi muda.

Gus Iqdam berusaha mengatasi tantangan ini dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan ramah terhadap anak muda.

Menghadapi Berbagai Kritik dan Perbedaan Pandangan

Seperti banyak pendakwah lainnya, Gus Iqdam juga menghadapi kritik dari berbagai pihak terkait metode dakwahnya yang dianggap terlalu santai.

Namun, ia tetap berpegang teguh pada prinsipnya bahwa dakwah harus dilakukan dengan cara yang lembut, tidak menghakimi, dan mampu merangkul semua kalangan.

Membimbing Santri dan Jamaah secara Konsisten

Sebagai seorang pengasuh pesantren sekaligus pendakwah yang aktif di berbagai majelis, Gus Iqdam harus membagi waktunya secara efektif untuk tetap bisa memberikan bimbingan kepada santri dan jamaahnya.

Konsistensi dalam dakwah menjadi salah satu tantangan yang harus selalu ia hadapi agar tetap bisa memberikan manfaat bagi umat.

Kesimpulan

Gus Iqdam adalah sosok pendakwah yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren yang kuat. Pendidikan formalnya di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, di bawah bimbingan Gus Kautsar, memberikan pondasi ilmu yang kokoh dalam dakwahnya. Dengan pendekatan yang modern, ramah, dan mudah dipahami, ia berhasil menjangkau berbagai kalangan, khususnya generasi muda.

Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II dan pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, Gus Iqdam terus berkontribusi dalam pendidikan Islam dengan cara yang inovatif. Meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam dakwah, ia tetap berkomitmen untuk menyampaikan ajaran Islam dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.

Dengan pemanfaatan teknologi, metode ceramah yang menyentuh hati, serta keterlibatan langsung dalam membina santri dan jamaahnya, Gus Iqdam menjadi salah satu dai yang berperan besar dalam membentuk pemahaman Islam yang lebih inklusif dan merangkul semua golongan.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Riwayat Pendidikan dan Perjalanan Dakwah Gus Miftah
March 20, 2025 | admin

Riwayat Pendidikan dan Perjalanan Dakwah Gus Miftah

Riwayat Pendidikan dan Perjalanan Dakwah Gus Miftah

Miftah Maulana Habiburrohman, yang lebih dikenal dengan nama Gus Miftah, lahir pada 5 Agustus 1981. Ia merupakan seorang mubalig yang terkenal dengan pendekatan dakwahnya yang unik dan berani. Gus Miftah adalah pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, dan dikenal aktif dalam berdakwah di berbagai komunitas, termasuk di lingkungan yang tidak biasa bagi seorang dai konvensional.

Riwayat Pendidikan dan Perjalanan Dakwah Gus Miftah

Pada tahun 2024, Gus Miftah diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Namun, ia kemudian mengundurkan diri dari jabatan tersebut untuk lebih fokus dalam dakwah dan pendidikan keagamaan.

Latar Belakang Pendidikan Gus Miftah

Gus Miftah memiliki latar belakang pendidikan berbasis pesantren yang kuat. Pendidikan keagamaannya memberikan landasan yang kokoh dalam berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang lebih inklusif.

Pendidikan Dasar dan Menengah

Gus Miftah menghabiskan masa kecilnya di Yogyakarta dan menempuh pendidikan dasar serta menengah di kota tersebut.

Sejak usia muda, ia sudah tertarik dengan dunia dakwah dan mulai aktif dalam berbagai kegiatan keislaman.

Menempuh Pendidikan di Pondok Pesantren

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Gus Miftah melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, yang dipimpin oleh KH Maimun Zubair (Mbah Moen).

Di pesantren ini, ia mendalami berbagai disiplin ilmu keislaman, seperti fikih, tafsir, tasawuf, dan ilmu alat.

Pendidikan di pesantren membentuk pemahamannya mengenai Islam yang moderat dan inklusif.

Pendidikan Tinggi dan Pendalaman Ilmu Keislaman

Selain belajar di pondok pesantren, Gus Miftah juga mendalami ilmu keislaman secara akademik dan terus mengikuti berbagai kajian keislaman.

Ia kerap menimba ilmu dari para kiai dan ulama besar di Indonesia yang turut membentuk pola pikir dan gaya dakwahnya.

Perjalanan Dakwah dan Metode Gus Miftah

Setelah menempuh pendidikan agama yang mendalam, Gus Miftah mulai berdakwah dengan metode yang unik dan inovatif. Ia memilih untuk berdakwah di tempat-tempat yang jarang tersentuh oleh dai pada umumnya, seperti klub malam, tempat hiburan, dan komunitas marjinal.

1. Dakwah di Komunitas Non-Konvensional

Gus Miftah mulai dikenal luas setelah ia berdakwah di klub malam, tempat hiburan, serta komunitas pekerja malam.

Ia mengajak mereka untuk lebih mengenal Islam tanpa menghakimi atau memaksa perubahan secara langsung.

Pendekatan ini membuatnya mendapat banyak apresiasi sekaligus kritik dari berbagai pihak.

2. Pesantren Ora Aji: Membangun Pendidikan Keislaman yang Inklusif

Gus Miftah mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, yang memiliki konsep pendidikan terbuka dan inklusif.

Pesantren ini tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan keterampilan bagi santrinya.

3. Pemanfaatan Media Sosial dalam Dakwah

Ia menggunakan media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk menyebarkan dakwah dengan gaya yang santai namun tetap berbobot.

Video dakwahnya sering kali berisi pesan moral yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami oleh anak muda.

4. Dakwah dengan Pendekatan Kebudayaan

Gus Miftah juga dikenal dengan pendekatan kebudayaan dalam dakwahnya.

Ia sering mengaitkan ajaran Islam dengan nilai-nilai budaya lokal, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.

Tantangan dalam Dakwah

Sebagai seorang pendakwah yang memiliki metode tidak biasa, Gus Miftah menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan dakwahnya.

Kontroversi dalam Metode Dakwah

Dakwah di klub malam dan tempat hiburan membuatnya mendapat berbagai kritik, terutama dari kalangan konservatif.

Namun, ia tetap berpegang teguh pada prinsipnya bahwa Islam harus dirangkul oleh semua kalangan, tanpa pandang bulu.

Tekanan dari Berbagai Pihak

Sebagai figur publik, Gus Miftah sering mendapatkan tekanan dari berbagai kelompok yang tidak sepaham dengan metodenya.

Namun, ia tetap konsisten dalam menyebarkan Islam dengan pendekatan damai dan persuasif.

Menjaga Keseimbangan Antara Dakwah dan Pendidikan

Selain berdakwah, ia juga harus membagi waktu untuk mengelola Pesantren Ora Aji serta berbagai kegiatan sosial lainnya.

Hal ini menuntutnya untuk tetap konsisten dalam membimbing santri dan umat secara bersamaan.

Kesimpulan

Gus Miftah adalah seorang pendakwah yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren yang kuat, terutama dari Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Dengan bekal ilmu agama yang mendalam, ia memilih metode dakwah yang unik dengan menyasar komunitas yang sering terpinggirkan oleh masyarakat.

Selain berdakwah, ia juga mendirikan Pesantren Ora Aji sebagai pusat pendidikan Islam yang inklusif dan modern. Melalui media sosial, dakwah kebudayaan, serta pendekatan tanpa menghakimi, Gus Miftah berhasil menjangkau banyak orang yang sebelumnya jauh dari Islam.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kritik, Gus Miftah tetap teguh dalam menjalankan dakwahnya. Dengan gaya yang santai tetapi penuh makna, ia membuktikan bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan harus bisa merangkul semua lapisan masyarakat.

Share: Facebook Twitter Linkedin