April 22, 2025 | admin

Sekolah Online: Solusi Cerdas atau Sekadar Tren?

Sekolah Online: Solusi Cerdas atau Sekadar Tren?

Sejak pandemi, semua orang jadi akrab banget sama istilah sekolah online. Dulu sekolah itu identik sama seragam, upacara, duduk di bangku, dan guru di depan papan tulis. Sekarang? Cuma modal WiFi, laptop (atau HP), dan kamar yang nyaman—udah bisa “masuk kelas.”

Tapi setelah beberapa tahun berjalan, muncul pertanyaan:
Sekolah online ini solusi cerdas yang harus dilanjutkan, atau cuma tren sementara karena kondisi darurat? Yuk kita bongkar semua sisi baik dan buruknya!


Sekolah Online: Datangnya Karena Kepepet

Gak bisa dipungkiri, sekolah parlay bola awalnya muncul karena keadaan darurat pandemi. Dunia harus bergerak cepat supaya pendidikan gak berhenti total. Maka, Zoom, Google Meet, Classroom, dan LMS (Learning Management System) jadi teman sehari-hari semua pelajar dan guru.

Tapi ternyata… sekolah online bisa jalan juga. Bahkan banyak yang bilang, “Eh, lebih nyaman kayak gini deh.”


Sisi Positif Sekolah Online

✔️ Fleksibel Banget

Gak perlu bangun subuh buat ngejar angkot. Bisa belajar dari rumah, sambil sarapan. Baju bebas (asal bagian atas rapi buat di kamera), dan bisa di mana aja asal ada sinyal.

✔️ Belajar Sesuai Kecepatan Sendiri

Video pembelajaran bisa diulang-ulang. Lo bisa pause kalau bingung, rewind kalau ketinggalan, dan belajar lebih fokus tanpa gangguan kelas yang ribut.

✔️ Teknologi Dikuasai Sejak Dini

Sekolah online bikin siswa dan guru makin melek teknologi. Mau gak mau harus bisa share screen, bikin presentasi digital, upload tugas online, dan pakai tools pembelajaran digital.

✔️ Hemat Waktu dan Biaya

Gak perlu ongkos transport, gak ada jajan di kantin tiap hari, dan jadwal lebih efisien. Semua lebih ringkas.


Tapi… Gak Semua Indah Juga

Sekolah online bukannya tanpa masalah. Banyak juga keluhan yang muncul:

❌ Koneksi = Segalanya

Kalau sinyal lemot atau gak punya kuota, langsung tertinggal. Masalah klasik di daerah-daerah yang infrastruktur internet-nya masih terbatas.

❌ Kurangnya Interaksi Sosial

Temen cuma keliatan di layar. Gak ada saling lempar candaan, kerja kelompok langsung, atau sekadar nongkrong di kantin. Efeknya? Banyak siswa ngerasa kesepian dan jenuh.

❌ Gampang Ditinggalin

Gurunya ngomong, muridnya tinggal. Tinggalin beneran. Kamera off, suara dimute, tapi orangnya entah di mana. Gak bisa dipungkiri, disiplin belajar menurun.

❌ Gak Semua Pelajaran Cocok

Pelajaran seperti olahraga, praktik kimia, seni rupa, atau vokal, susah banget dilakukan secara online. Apalagi yang butuh interaksi langsung dan praktek fisik.


Apakah Sekolah Online Bakal Jadi Masa Depan?

Jawabannya: bisa iya, bisa juga setengah iya.

Kemungkinan besar yang akan terjadi adalah model blended learning — campuran antara pembelajaran online dan tatap muka.

  • Materi bisa tetap diberikan secara daring.

  • Tatap muka dipakai buat diskusi, praktik, atau hal yang butuh interaksi intensif.

  • Tugas dan penilaian bisa dilakukan fleksibel lewat platform digital.

Model ini bikin siswa lebih mandiri sekaligus tetap punya pengalaman sosial yang penting buat tumbuh kembang mereka.


Siapa yang Cocok dengan Sekolah Online?

Sekolah online bukan untuk semua orang. Tapi cocok banget buat:

  • Siswa yang mandiri & disiplin

  • Siswa dengan kebutuhan khusus (lebih nyaman belajar di rumah)

  • Mereka yang tinggal di daerah jauh dari sekolah berkualitas

  • Orang yang pengen sekolah sambil kerja


Kesimpulan

Sekolah online bukan sekadar tren musiman. Ini adalah cara baru dalam dunia pendidikan yang bisa jadi solusi jangka panjang, asal dijalankan dengan bijak dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.

Yang penting, sistemnya harus mendukung, gurunya siap, siswanya disiplin, dan teknologinya merata. Kalau semua itu jalan, sekolah online bukan cuma alternatif, tapi masa depan pendidikan.

Share: Facebook Twitter Linkedin