April 18, 2025

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Al-Munawar

Menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan (Paket A Setara SD, Paket B Setara SMP dan Paket C Setara SMA)

Riwayat Pendidikan dan Perjalanan Dakwah Gus Miftah

Riwayat Pendidikan dan Perjalanan Dakwah Gus Miftah

Miftah Maulana Habiburrohman, yang lebih dikenal dengan nama Gus Miftah, lahir pada 5 Agustus 1981. Ia merupakan seorang mubalig yang terkenal dengan pendekatan dakwahnya yang unik dan berani. Gus Miftah adalah pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, dan dikenal aktif dalam berdakwah di berbagai komunitas, termasuk di lingkungan yang tidak biasa bagi seorang dai konvensional.

Riwayat Pendidikan dan Perjalanan Dakwah Gus Miftah

Pada tahun 2024, Gus Miftah diangkat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Namun, ia kemudian mengundurkan diri dari jabatan tersebut untuk lebih fokus dalam dakwah dan pendidikan keagamaan.

Latar Belakang Pendidikan Gus Miftah

Gus Miftah memiliki latar belakang pendidikan berbasis pesantren yang kuat. Pendidikan keagamaannya memberikan landasan yang kokoh dalam berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang lebih inklusif.

Pendidikan Dasar dan Menengah

Gus Miftah menghabiskan masa kecilnya di Yogyakarta dan menempuh pendidikan dasar serta menengah di kota tersebut.

Sejak usia muda, ia sudah tertarik dengan dunia dakwah dan mulai aktif dalam berbagai kegiatan keislaman.

Menempuh Pendidikan di Pondok Pesantren

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Gus Miftah melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, yang dipimpin oleh KH Maimun Zubair (Mbah Moen).

Di pesantren ini, ia mendalami berbagai disiplin ilmu keislaman, seperti fikih, tafsir, tasawuf, dan ilmu alat.

Pendidikan di pesantren membentuk pemahamannya mengenai Islam yang moderat dan inklusif.

Pendidikan Tinggi dan Pendalaman Ilmu Keislaman

Selain belajar di pondok pesantren, Gus Miftah juga mendalami ilmu keislaman secara akademik dan terus mengikuti berbagai kajian keislaman.

Ia kerap menimba ilmu dari para kiai dan ulama besar di Indonesia yang turut membentuk pola pikir dan gaya dakwahnya.

Perjalanan Dakwah dan Metode Gus Miftah

Setelah menempuh pendidikan agama yang mendalam, Gus Miftah mulai berdakwah dengan metode yang unik dan inovatif. Ia memilih untuk berdakwah di tempat-tempat yang jarang tersentuh oleh dai pada umumnya, seperti klub malam, tempat hiburan, dan komunitas marjinal.

1. Dakwah di Komunitas Non-Konvensional

Gus Miftah mulai dikenal luas setelah ia berdakwah di klub malam, tempat hiburan, serta komunitas pekerja malam.

Ia mengajak mereka untuk lebih mengenal Islam tanpa menghakimi atau memaksa perubahan secara langsung.

Pendekatan ini membuatnya mendapat banyak apresiasi sekaligus kritik dari berbagai pihak.

2. Pesantren Ora Aji: Membangun Pendidikan Keislaman yang Inklusif

Gus Miftah mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, yang memiliki konsep pendidikan terbuka dan inklusif.

Pesantren ini tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan keterampilan bagi santrinya.

3. Pemanfaatan Media Sosial dalam Dakwah

Ia menggunakan media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk menyebarkan dakwah dengan gaya yang santai namun tetap berbobot.

Video dakwahnya sering kali berisi pesan moral yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami oleh anak muda.

4. Dakwah dengan Pendekatan Kebudayaan

Gus Miftah juga dikenal dengan pendekatan kebudayaan dalam dakwahnya.

Ia sering mengaitkan ajaran Islam dengan nilai-nilai budaya lokal, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.

Tantangan dalam Dakwah

Sebagai seorang pendakwah yang memiliki metode tidak biasa, Gus Miftah menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan dakwahnya.

Kontroversi dalam Metode Dakwah

Dakwah di klub malam dan tempat hiburan membuatnya mendapat berbagai kritik, terutama dari kalangan konservatif.

Namun, ia tetap berpegang teguh pada prinsipnya bahwa Islam harus dirangkul oleh semua kalangan, tanpa pandang bulu.

Tekanan dari Berbagai Pihak

Sebagai figur publik, Gus Miftah sering mendapatkan tekanan dari berbagai kelompok yang tidak sepaham dengan metodenya.

Namun, ia tetap konsisten dalam menyebarkan Islam dengan pendekatan damai dan persuasif.

Menjaga Keseimbangan Antara Dakwah dan Pendidikan

Selain berdakwah, ia juga harus membagi waktu untuk mengelola Pesantren Ora Aji serta berbagai kegiatan sosial lainnya.

Hal ini menuntutnya untuk tetap konsisten dalam membimbing santri dan umat secara bersamaan.

Kesimpulan

Gus Miftah adalah seorang pendakwah yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren yang kuat, terutama dari Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang. Dengan bekal ilmu agama yang mendalam, ia memilih metode dakwah yang unik dengan menyasar komunitas yang sering terpinggirkan oleh masyarakat.

Selain berdakwah, ia juga mendirikan Pesantren Ora Aji sebagai pusat pendidikan Islam yang inklusif dan modern. Melalui media sosial, dakwah kebudayaan, serta pendekatan tanpa menghakimi, Gus Miftah berhasil menjangkau banyak orang yang sebelumnya jauh dari Islam.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kritik, Gus Miftah tetap teguh dalam menjalankan dakwahnya. Dengan gaya yang santai tetapi penuh makna, ia membuktikan bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan harus bisa merangkul semua lapisan masyarakat.

Share: Facebook Twitter Linkedin